toqki

Salam utk semua

Posting kali ini to'ki nak bwk satu cerita yg di alami sendiri oleh to'ki, satu hari to'ki ke warung utk membeli pisang goreng. Oleh kerana pisang goreng yg sdh siap goreng kehabisan, to'ki terpaksa tunggu sebentar.

Sementara to'ki tnggu pisang to'ki yg sedang digoreng, adalah 3 orang mamat sedang rancak bersembang. Hebat juga topik yg mereka borakkan tu. To'ki sempat lah mencuri dgr apa yg mereka bual kan tu.

Mamat A : " Kau tahu tak ustzh yg aku ckp kt korang hari itu tak nak kt aku lah!!"

Mamat B : " Sbb apa pulak jd gtu???"

Mamat A : " Alaa uszth ....berlagak baik, muka je lawa, jln pun semut tak mati, manalah dia nak mcm aku"

Mamat C : " Kau tak 'takcle' betul2 mana dia nak"

Mamat A : " alaa ustzh tu mcm2 syarat dia letak , itulah, inilah, serabut aku, jaga solat, jgn i rokoklah, kena jujurlah, bosan lah"

"Korang tau? Aku kantoi beb, dia tahu aku minum arak, "( hati to'ki beristhigfar, biar betul mamat ini, tak malu ke kalau telinga aku dgr?)

.....................

to'ki :

Itulah antara perbualan yg to'ki sempat dengar, dengar pula dgn pendengaran yg amat jelas.

To'ki kesal, kecewa, terkejut dgn akhlak muda mudi sekarang, itu belum to'ki cerita jumlah anak luar nikah, muda mudi berzina di rum
ah ibu bapanya sendiri, bahkan yg paling menjengkelkan ibu bapa juga merestui!!! Apa ni??? Siap jemput kwn2 , jiran2 sekeliling menziarahi 'cucu' nya!!!

Takut to'ki..gerun to'ki, Alhamdulilah, uszth tu tak terpengaruh dgn pujukan mamat tu. Kesal to'ki dgn masyarakat kita, masyarakat melayu, masyarakat melayu yg sudah hilang sifat malu.

Dari Abi Mas’ud al-Badri radhiallâhu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ” Sesungguhnya diantara ucapan kenabian pertama (Adam) yang didapat oleh manusia (dari generasi ke generasi-red) adalah: ‘jika engkau tidak merasa malu maka perbuatlah apa yang engkau inginkan’ “. (H.R.Bukhari)

Sifat malu adalah sifat yang dicintai oleh Allah;

sebagaimana dalam hadits yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad, an-Nasai dari hadits al-Asyajj al-’Ashri, dia berkata:

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadaku: “Sesungguhnya engkau memiliki dua sifat yang dicintai oleh Allah”. Aku bertanya kepada beliau: ‘apa itu?’.

Baginda bersabda :”sifat lemah lembut (al-Hilm) dan sifat malu”. Aku bertanya lagi: ’sifat yang sudah lama (melekat padaku) atau yang baru?’.

Baginda menjawab dengan sabdanya: “bahkan yang sudah lama”.

Aku berkata (pada diriku): ‘alhamdulillah Yang telah menganugerahkan kepadaku dua sifat yang dicintai oleh Allah’. Begitu juga dengan apa yang dikatakan oleh seorang shahabat,

Salman al-Farisi: “Sesungguhnya bila Allah menginginkan kehancuran/kebinasaan bagi seorang hambaNya, maka Dia akan mencabut dari dirinya sifat malu, dan bila sudah dicabut sifat tersebut dari dirinya maka dia tidak akan menemuiNya kecuali dalam kondisi dia amat dimurkai dan murka, dan bila dia sudah dalam kondisi demikian maka akan dicabut dari dirinya sifat amanah lantas dia tidak akan menemuiNya kecuali dalam kondisi dia dicap sebagai pengkhianat dan orang yang dikhianati, dan bila dia sudah menjadi pengkhianat dan orang yang dikhianati maka akan dicabut dari dirinya sifat rahmah (sifat belas kasih) lantas dia tidak akan menemuiNya kecuali dalam kondisi dia memiliki sikap keras dan berhati kasar, dan apabila dia sudah dalam kondisi demikian maka akan dicabut sebagian iman dari tengkuknya, dan bila sudah demikian maka dia tidak akan menemuiNya kecuali dalam kondisinya yang telah menjadi syaithan yang dilaknat dan suka melaknat”.

Sifat malu merupakan bahagian dari iman; sebagaimana dalam hadits yang shahih dari Ibnu ‘Umar radhiallâhu ‘anhuma bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam lewat di depan seorang laki-laki yang mencerca saudaranya yang memiliki sifat malu, dia (orang tersebut) berkata:

“sesungguhnya engkau ini amat pemalu”, seakan dia mengatakan (ungkapan ini berasal dari perawi hadits-red);”..ia (sifat malu tersebut) telah membahayakan dirimu”. Lantas kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“biarkanlah dia! Karena sesungguhnya sifat malu itu adalah sebagian dari iman”. (H.R.Bukhari, Muslim,…). Dan dalam hadits yang lain dikatakan: “sifat malu adalah cabang dari iman”. (H.R. Bukhari, Muslim,…).

Sifat malu hanya membawa kebaikan; sebagaimana dalam hadits ‘Imran bin Hushain dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam : “Sifat malu tidak membawa selain kebaikan”. (H.R.Bukhari dan Muslim).

to'ki adalah seorang yg sgt pemalu

Cetak Artikel Ini
Kunjungan anda amat saya hargai. Terima kasih. Komenlah dengan penuh hikmah.Gunakanlah Bahasa Melayu yang betul.Kunjungilah T O Q K I SELALU

Label:saya | edit post
0 Responses

Post a Comment